Minggu, 15 April 2012

artikel

Pandangan Hidup


a. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah sebuah hal yang kodrati. Pandangan hidup di gunakan untuk menantap dan meraih masa depan. Pandangan hidup itu sendiri memiliki arti yaitu, pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pedoman, pegangan hidup di dunia.

b. Macam-macam pandangan hidup :
-- Pandangan hidup yang berasal dari agama , yang mutlak kebenaran nya.
-- Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan budaya atau norma yang  ada di negara tersebut.
-- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hdidup yang relatif kebenarannya.


Pandangan hidup yang diterima oleh sekelompok orang atau organisasi disebut dengan Ideologi. Apabila organisasi itu organisasi politik adalah ideologi politik. Aatau jika organisasi itu negara maka akan di sebut Ideologi negara , seperti layaknya Pancasila.

c. Unsur yang terdapat di Pandangan Hidup
-- Cita-cita
-- Kebajikan
-- Usaha
-- Keyakinan/Kepercayaan



Jadi secara garis besar pandangan hidup adalah pegangan pendapat dan pedoman hidup kita untuk meraih vita-cita yang kita inginkan di masa yang akan datang . Namun, untuk mewujudkan cita-cita itu kita harus memiliki usaha dalam melakukan dan membangun hal-hal baik atau melakukan hal-hal yang berbau kebajikan sehingga kita pun mempercayai dan meyakini bahwa segala sesuatu yang kita usahai dan kebaikan yang kita perbuat itu akan Tuhan lihat , atau mungkin Tuhan koreksi sehingga akan ada keputusan nya dari Tuhan , bahwa masihkah kita harus tetap berjuang untuk meraih masa depan yang kita cita-citakan atau sudah selesai kah perjuangan kita sehingga kita hanya harus mempertahankan bersyukur atau mengembangkan nya.




sumber:
-- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab8-manusia_dan_pandangan_hidup.pdf
-- pemikiran sendiri

Jumat, 13 April 2012

MANUSIA dan KEADILAN

1. Pengertian Keadilan
Keadilan berasal dari kata adil. Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah  pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

Sedangkan, keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terhadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

2. Macam-Macam Keadilan
a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.
b. KEADILAN DISTRIBUTIF
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
c. KEADILAN KOMUTATIF
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.


3. Bagaimana Manusia Mengapikasikan Keadilan di dalam Kehidupan
Setiap manusia yang ada di dunia ini memiliki hak untuk mendapatkan keadilan dan memiliki kewajiban untuk bersikap adil kepada ciptaan Tuhan yang lainnya. Adil bukan hanya milik si kaya, atau bukan hanya pemilik manusia yang menganggap dirinya adalah penguasa dunia , melainkan keadilan adalah milik setiap manusia dan bahkan setiap makhluk ciptaan Tuhan di dunia ini. Keadilan dapat di aplikasi kan di dalam kehidupan sehari-hari kapan saja , dan di mana saja. Jika setiap orang sadar bahwa keadilan adalah sikap terpuji yang memang selalu harus di tegak kan mungkin tidak ada lagi korban-korban ketidak-adilan. 
Pengaplikasian keadilan di mulai dari diri sendiri. Keadilan layak nya tanggung jawab yang menutut kita untuk selalu menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya. contoh yang paling kecil saja ketika kita harus berbuat adil terhadap diri kita sendiri mengenai waktu kuliah dan waktu main. Ketika kita dapat membagi seimbang antara waktu main dan waktu kuliah/belajar berarti kita sudah berlaku adil terhadap otak kita .

4.  Kejujuran
Jujur atau kejujuran berati apa yangdikatakan seseorang sesuai dengan hati nuranimya, jujur berarti juga seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum, untuk itu dutuntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatanya.

Jujur berarti pula menepati janji atau menepati sanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun apa yang masih di dalam hati (niat). Jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri. Apabila niat itu terlahir dari kata-kata, padahal tidak di tepati maka kebohonganya di saksikan oran lain.
Jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta mensucikan, lagi pula membuat luhurnya budi pekerti. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat menikammu, serta jangan pula mendusta, walaupun dustamu menguntungkan.
 
5. Kecurangan
Kecurangan apa yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, antara lain :
  1. Faktor ekonomi
Setiap orang berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa. Sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan fikirkan.
  1. Faktor peradaban dan kebudayaan
Peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi mentalitas individu yaqng terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang menumbuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani, hamper pada setiap individu di dalamnya sehingga sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
  1. Teknis
Hal ini juga menentukan arah kebijakan, bahkan keadilan itu sendiri, terkadang untuk bersikap adil kitapun mengedapankan aspek perasaan dan
kekeluargaan, sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan, atau bahkan mempertahankan kita sendiri harus melukai perasaan orang lain.


6. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang atau tetangga disekitarnya adalah suatu kebagaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubunganya dengn keadaan tingkah laku atau perbuatan atau boleh dikatakan bahwa baik atau tidak baik adalah tingkah laku atau perbuatanya. Yang dimaksud tingkah laku dan perbuatan itu antara lain : cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, ramah tamah, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakikatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahanya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau meminta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, mewlainkan harus beratingkah laku yang sopan, ramah, berbuat norma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu ditolng dengan kasih saying, tanpa pamrih takwa kepada tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu di pupuk.


7.  Pembalasan
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbvulkan balasan yang tidak bersahabat pula.


Kesimpulan dan Opini
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang.
Opini : Semua manusia pada dasarnya membutuhkan keadilan dan memiliki hak untuk adil namun, selain hanya butuh dan memiliki hak , manusia mempunyai kewajiban untuk bersikap adil kepada yang lain. Adil bukan hanya perlu kita terapkan kepada orang lain saja , tapi hal terdekat kita bisa berlaku adil dan menerapkan keadilan kepada  diri kita sendiri atau bahkan kepada makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Menurut saya, keadilan sekarang ini sulit di temui dan mulai sulit untuk di dapatkan , atau mungkin sekarang ini banyak orang yang menilai keadilan hanya di miliki oleh orang-orang yang ber uang saja , tetapi saya sangat berharap agar dunia ini lebih baik lagi dalam soal keadilan . 'justice just not for a rich who can reach the world  but justice for all human in the world' . terimakasih  

sumber :
dan dari pemikiran sendiri


 

Jumat, 06 April 2012

KEINDAHAN




Indonesia...
Sedari lahir ku injak kan kaki ku di atas mu
Dan ku mulai membuka mata ku

Indonesia...
Ku pelajari dirimu
Hingga ku mulai mengerti keindahan mu.

Indonesia...Kau bumi pertiwi ku
Dari sejuta keindahan dunia ,
Mungkin kau tetap menjadi kebanggaan ku.

Indah alam mu bak raja malam menerangi hari yang gulita
Hijau alam mu bagai elok nya mata elang menatap dunia
Kau indah bumi pertiwi ku

Biarkan kau tetap begini
Jangan rusak keindahan alam mu
Biakan aku dan mereka membangun masa depan yang indah di negeri yang indah ini

Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan


Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku- liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya. 
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah..
 Sumber-sumber Penderitaan
Penderitaan-penderitaan yang di alami dalam kehidupan manusia mempunyai beberapa penyebab,seperti penderitaan yang terjadi dalam kehidupan manusia bisa di sebabkan oleh perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia. Perbuatan tersebut bisa menimbulkan derita bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Derita yang di timbulkan merupakan nasib yang harus di terima. Nasib tersebut hanya bisa kita sendiri yang menentukan. Penderitaan bisa berakhir jika kita menghadapinya dengan ikhlas dan optimis. Perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar seperti : 
1. Terhadap Orang Lain
 Perbuatan buruk manusia bisa menimbulkan derita bagi orang lain, hal ini sangat membuat phyisik dan phisikologi orang yang menderita bisa terganggu. Banyak contoh realita yang bisa kita lihat, salah satunya adalah perbuatan buruk majikan yang memperkosa, menyekap, dan menyiksa pembantu rumah tangga. Hal ini sangat membuat derita bagi pembantu tersebut dan memang sewajarnya jika majikan yang tak bermoral tersebut di berikan ganjaran yang setimpal. Jadi, perbuatan buruk yang di seseorang bisa menimbulkan derita bagi orang lain.
                 2. Terhadap Alam Lingkungan
                Perbuatan buruk manusia terhadap alam lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu. mungkin kesadaran itu bisa timbul setelah terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia. Beberapa contoh konkrit perbuatan tersebut adalah membabat hutan lindung yang mengakibatkan tanah longsor, membuang sampah sembarangan yang menyebabkan banjir, dan membuang limbah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran air serta berbagai penyakit. Seharusnya kita harus lebih menyadari akibat yang akan di timbulkan karena perbuatan buruk kita.
  

Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1.  nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2. usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan



opini : setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan , penderitaan bukan hanya suatu kepedihan atau kesedihan yang bisa di lihat orang lain . Namun penderitaan juga bisa berupa kepedihan kesedihan kekalutan yang hanya bisa kita rasa kan sendiri tanpa orang lain ketahui. Menurut saya , penderitaan adalah salah satu cerita dan perjalanan hidup karena hidup seperti roda yang akan terus berputar kadang kala akan di atas dan kadang kala akan di bawah, atau bahkan seperti ombak di lautan yang akan bergulung dan berderu.
sumber :  
http://iadamayansis.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-penderiatan.html
http://www.ujank.web.id/Coretan-Tugas/manusia-dan-penderitaan.html